Di banyak kantor maupun industri, koneksi jaringan jadi salah satu kunci utama kelancaran kerja. Pertanyaannya, lebih baik pakai kabel fiber optic atau copper (tembaga)? Dua-duanya sama-sama bisa dipakai, tapi punya karakter yang berbeda.
Kecepatan & Jarak
Kabel fiber optic dikenal sebagai “jalan tol” untuk data. Menggunakan cahaya untuk mentransfer informasi, kecepatannya bisa mencapai gigabit bahkan terabit. Jaraknya pun jauh lebih panjang, bisa puluhan kilometer tanpa penurunan kualitas.
Sebaliknya, kabel copper lebih cocok untuk jarak pendek. Kalau dipakai terlalu jauh, sinyal bisa melemah. Tapi untuk kantor kecil dengan kebutuhan standar, copper seringkali sudah cukup.
Biaya & Instalasi
Fiber optic memang lebih cepat, tapi dari sisi biaya awal cenderung lebih mahal—baik dari harga kabel maupun perangkat pendukungnya. Instalasi juga butuh teknisi dengan skill khusus, karena kabel fiber lebih rapuh dibanding tembaga.
Kabel copper lebih murah dan mudah dipasang. Banyak teknisi sudah terbiasa bekerja dengan kabel jenis ini. Jadi, untuk proyek dengan budget terbatas atau kebutuhan sederhana, copper masih jadi pilihan realistis.
Ketahanan Lingkungan
Di area industri, kondisi bisa ekstrem: panas, getaran, atau gangguan elektromagnetik. Fiber optic unggul karena tahan terhadap interferensi listrik. Kabel copper, sebaliknya, bisa lebih terpengaruh oleh gangguan ini.
Jadi, Pilih Mana?
-
Untuk kantor dengan kebutuhan standar, budget terbatas, dan jarak kabel tidak panjang → copper cukup memadai.
-
Untuk industri, perusahaan besar, atau sistem yang butuh kecepatan tinggi dan jarak jauh → fiber optic lebih masuk akal.
Intinya, tidak ada jawaban mutlak. Pilihan terbaik tergantung kebutuhan, skala bisnis, dan anggaran.
Kalau masih ragu, cara paling aman adalah diskusi dengan kami lamdaconnect.com, penyedia jasa jaringan yang berpengalaman. Dengan begitu, solusi yang dipilih benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan.




